Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Nabi SAW Menginjak Leher Abu Jahal Karena Sering Mengganggunya

 Mulai dakwah islam menyebar, Nabi Muhammad SAW mempunyai banyak musuh dan sering dilecehkan kaum kafir Quraisy.


Orang-orang yang saring mengganggu Rasulullah ketika di rumah adalah Abu Lahab, Al-Hakam bin Abi al-‘Ash bin Umayyah, ‘Uqbah bin Abi Mu’ith, ‘Adiy bin Hamra’ ats-Tsaqafy dan Ibnu al-Ashda’ al-Hazaly.


Mereka adalah tetangga-tetangga Nabi. Semua mereka tetap kafir dan tak mask islam kecuali Al-Hakam bin Abi Al-‘Ash.


Dan yang paling bejat memperlakuan Rasulullah SAW adalah Abu Jahal, pemuka Quraisy.


Syeikh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury  dalam Sirah Nabawiyah  yang bersumber dari Kitab Ar-Rahiqul Makhtum diceritakan, Abu Jahal menemui Rasulullah dan mendengarkan Al-Qur’an.


Tapi dia tak juga beriman, tunduk, sopan namun justru dia menyakiti Rasulullah SAW dengan lisannya.


Bukan hanya itu saja, ternyata dia juga menghadang jalan Allah. Dengan angkuh memproklamirkan  diperbuatnya dan kejahatan dengan arogan dan sombong.


Akibat perbuatannya itu turunlah ayat:


فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلَّىٰ


“Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Alqur’an) dan tidak mau mengerjakan salat…”. (QS. Al-Qiyamah: 31).


Dia sering mencegah Rasulullah SAW salat ketika beliau melakukan solat di Masjid al-Haram.


Pada suatu ketika, dia melewati beliau yang sedang salat di sisi Maqom (Nabi Ibrahim) lalu berkata: “Wahai Muhammad! Bukankah sudah aku larang engkau melakukan ini?”.


Dengan keras dan angkuh dia mengancam Nabi serta membentaknya.


Dia berkata kepada beliau: “Wahai Muhammad! Dengan apa engkau akan mengancamku?


Demi Allah! bukankah sesungguhnya aku adalah orang yang paling banyak memanggil (berdoa) di lembah ini (Mekkah)”.


Maka turunlah ayat:


فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ

سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ


“Maka biarkanlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah”. (QS. Al-‘Alaq: 17-18).


Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Nabi SAW mencengkeram lehernya dan menggoyang-goyangkannya sembari membacakan firman Allah:


أَوْلَىٰ لَكَ فَأَوْلَىٰ

ثُمَّ أَوْلَىٰ لَكَ فَأَوْلَىٰ


“Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu. Kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu”. (QS Al-Qiyamah: 34-35).


Lantas musuh Allah itu berkata: “Engkau hendak mengancamku, wahai Muhammad?


Demi Allah! engkau dan TuhanMu tidak akan sanggup melakukan apapun. Sesungguhnya aku-lah seperkasa orang yang berjalan di antara dua gunung di Mekkah ini!”.


Abu Jahal tidak pernah kapok dan semakin gigih menyakiti nabi dan  semakin keterlaluan.


Dari Abu Hurairah, dia berkata: “Abu Jahal berkata: ‘Apakah Muhammad sujud dan menempelkan jidatnya di tanah (salat) di depan batang hidung kalian?”


Salah seorang menjawab: “Ya, benar!”. Dia berkata lagi: “Demi Laata dan ‘Uzza! Sungguh aku akan menginjak-injak lehernya dan membenamkan mukanya ke tanah!”.


Selang waktu yang tak lama, Rasulullah  melakukan salat. Abu Jahal yang mengatakan akan menginjak-injak lehernya, malah sebaliknya.


Ternyata Abu Jahal tidak bergerak satu langkahpun malah dia menutupi kedua tangannya untuk berlindung.


Mereka lalu bertanya: “Wahai Abu Jahal! Ada apa gerangan denganmu?”.


Dia menjawab: “Sesungguhnya ada parit dari api, sesuatu yang menakutkan dan sayap-sayap yang mengantarai aku dan dia”.


Dan Rasulullah SAW berkata: “Andai dia sedikit lagi mendekat kepadaku, niscaya tubuhnya akan disambar Malaikat dan terkoyak satu persatu”.


Itulah gambaran buruknya Abu Jahal kepada Rasulullah. Abu Jahal disifati sebagai Fir’aunnya umat ini lantaran kelakuan thaghut yang diperlihatkannya.


Kematian Abu Jahal mengenaskan dan terhina saat perang Badar. Kematian Abu Jahal karena andil dua sahabat yang masih anak-anak. Yaitu Mu’adz bin Amru bin Jamuah dan Mu’adz bin Afra RA.


Saat  Ibnu Mas’ud melihat  Abu Jahal digebuk dua putra Afraa -Mu’awwidz dan Mu’adz sampai dingin.


Ibnu Mas’ud mengambil jenggotnya seraya berkata, “Engkau Abu Jahal?” Maka Abdullah bin Mas’ud membunuhnya.


Dan sahabat itu  mengabarakan peristiwa naas itu pada Rasulullah. Allah menakdirkan  Abu Jahal mati seketika.


Allah membuatnya  terkapar sadar dan dalam  derajatnya terhina dan rendah. Abdullah bin Mas’ud yang dulu ditindasnya sekarang mempecundangi Abu Jahal.


Kemudian Rasulullah SAW  mengabarkan kalau Abu Jahal termasuk penghuni neraka.

Posting Komentar untuk "Ketika Nabi SAW Menginjak Leher Abu Jahal Karena Sering Mengganggunya"