Kisah Ulama yang Jasadnya Utuh dan Wangi Karena Mengamalkan Ini Sewaktu Hidupnya
Syukur patut kita haturkan kepada Allah karena nikmat menjadikan kita sebagai umat Nabi Muhammad.
Seyogyanya kita memperbanyak shalawat sebagaimana perintah Allah dan Rasul-Nya.
Keutamaan dan faidah perbanyak bershalawat tidak diragukan lagi bagi orang-orang yang mengamalkannya.
Seperti kisah seorang imam yang jasadnya utuh sebab menghidupkan shalawat semasa hidupnya.
Habib Novel bin Muhammad Alaydrus, dalam Buku “Manusia Langit” mengisahkan ada seorang syekh yang juga Muallif (pengarang) Kitab Dalail Al-Khairat Syekh Al-Imam Al-Jazuli jasadnya utuh walaupun wafat selama tiga tahun.
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuly Al-Samlaly yang dikkenal dengan Syekh Al-Jazuli (807-870 H) .
Beliau wali besar kala itu. Pada suatu hari beliau berjalan mengadakan di tengah padang yang tandus.
Ketika itu beliau ingin melaksanakan ibadah wudhu untuk beribadah. Tapi tak ada setetes pun air dalam sumur di gurun pasir tersebut.
Dengan Qadarullah, beliau nemu sumur, namun beliau tak tahu cara mengambil air dalam sumur sebab tak punya gayung.
Pada waktu yang sama, ada seorang perempuan shaleha (menurut riwayat beliau adalah Rabiah Al-‘Adawiyah) melihatnya dari bukit yang tinggi.
Perempuan itu pun menyapanya: “Wahai Fulan, siapakah engkau?
“Aku Al-Jazuli…” jawab beliau.
Kemudian Perempuan itu berkata: “Engkau adalah seorang yang sangat terkenal dan dipuji di kalangan orang-orang saleh, kenapa harus bingung tidak ada air?”
Lantas si perempuan membacakan sholawat atas Nabi di depan sumur itu, dan air dari dalam sumur itu pun naik sampai melimpah.
Dan denan kejadian itu Imam Al-Jazuli pun sangat bersyukur dan akhirnya dapat berwudhu.
Selesai berwudhu, Imam Al-Jazuli bertanya kepadanya: “Wahai hamba Allah yang Solehah.
Apa yang menyebabkan engkau mendapat karomah (anugerah luar biasa) sehebat itu?”
Perempuan itu menjawab: “Setiap hari dan malam, lisanku tidak pernah berhenti membaca sholawat kepada baginda Nabi Muhammad penuh cinta dan rinduku kepadanya”.
Karena jawaban itu, Imam Al-Jazuli pulang dan bersumpah untuk tidak melanjutkan perjalanannya.
Beliau pulang lantas tak kelua rumah selama hampir 15 tahun untuk mengarang kitab yang menerangkan shalawat kepada Nabi.
Setelah rampung kitab itu diberi nama Dalailul Khairat. Dan diajarkannya pada murid-muridnya.
Dan Imam Al-Jazuli dipanggil menuju rahmat Allah 16 Rabiul Awal 870 H pada usia 63 tahun. Makan beliau ada di pinggir sungai.
Dan pada suatu ketika terjadi banjir besar, orang-orang desa merasa khawatir dengan keadaan makam beliau.
Kemudian mereka bermusyawarah ingin memindahkan makam itu ke belakang Masjid Desa Jazulah Maghribi (Maroko).
Usai makam itu dibongkar, warga desa takjub luar biasa sebab ada harum nan wangi datang dari makam itu.
Dan ketakjuban mereka bertambah saat jasad Syek dalam keadaan utuh seperti orang yang baru meninggal dunia. Padahal beliau sudah dimakamkan 3 tahun lalu.
Posting Komentar untuk "Kisah Ulama yang Jasadnya Utuh dan Wangi Karena Mengamalkan Ini Sewaktu Hidupnya"