Ingin Selamat di Hari Kiamat, Baca Doa dan Amalan Ini

 Dalam berbagai ayat Allah bersumpah tentang kebenaran hari kiamat. Dalam perjalanan menuju shirat kondisi manusia tidaklah sama.

Orang yang beriman mudah melewati sirat samapi menuju surga. Sedangkan orang yang ingkar disulitkan bahkan ada yang jatuh ke neraka.

Inilah tuntunan Islam dalam menghadapi kiamat yang kian dekat

Pertama, Bertasbih pada Allah

Bertasbih dengan dua kalimat dari Nabi Muhammad yang dapat memberatkan timbangan amal baik di hari kiamat.

Dari Abu Hurairah, dari Nabi bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat ditimbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu,

“Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari).

Kedua, Bersalawat

Syafaat Nabi Muhammad sangat dibutuhkan saat hisab di hari akhir kelak.

Menurut hadist, amalan yang dapat mendatangkan syafaat Rasulullah adalah bershalawat kepada nabi.

Dari Ibnu Mas’ud, bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat adalah, yang paling banyak shalawat kepadaku” (HR Tirmidzi).

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat,” (HR. ath-Thabrani).

Bacaan shalawat juga tidak sulit diamalkan. Salah satunya adalah dengan membaca ini:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.”

“Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”

Ketiga, Terbiasa Berpuasa

Berpuasa wajib atau sunnah  juga menjadi salah satu cara mendapatkan syafaat Rasulullah di akhirat kelak.

Nabi bersabda:

“Puasa dan Alquran akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari Kiamat kelak. Puasa akan berkata :

“Wahai, Rabb-ku. Aku telah menahannya dari makan pada siang hari dan nafsu syahwat. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.“

Sedangkan Alquran berkata : “Aku telah melarangnya dari tidur pada malam hari. Karenanya, perkenankan aku untuk memberi syafa’at kepadanya”.

Maka keduanya pun memberi syafa’at,” (HR Ahmad).

Lokasi:

Berbagi :